Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata Rantau?
Jauh dari rumah, apa-apa sendiri, harus kerja keras dan, barangkali... sukses. Merantau bukanlah hal yang mudah yang dapat dilakukan semua orang, disaat sebagian orang memilih untuk mengais rejeki di tanah kelahiran mereka, sebagian memilih untuk menggapai mimpi di tempat lain di jauh sana. Resikonya sudah jelas, jauh dari orang tua. Tapi kamu melakukan ini tak lain tak bukan hanya karena ingin membahagiakan orang tuamu, ya
nggak?
1. Setiap hari dipenuhi rindu, apa kabar, pak, bu?
Jauh dari rumah otomatis jauh dari orang tua, itu yang membuat merantau terasa berat. Bila dulu setiap hari ada orang tuamu yang selalu disampingmu, berbeda dengan kini. Sekarang ketika kamu bangun kamu hanya menemukan dirimu sendiri, sembari bertanya dalam hati
apa kabar, pak, bu? tunggu anakmu ini sampai sukses dulu ya
2. Gak usah risau, toh sekarang jamannya sudah maju. Teknologi mungkin bisa mengobati sedikit rindu, sedikit...
Bisa dibayangkan bagaimana anak rantau jaman dulu merasakan rindu pada orangtuanya yang tak kunjung selesai. Untuk bertegur sapa dengan orangtua pun mereka harus mengirim surat dan menunggu. Bisa dibayangin
nggak betapa susahnya hanya karena ingin menanyakan kabar pada mereka?
Untung saja jaman sudah maju. Setiap waktu kamu bisa mengirim pesan, menelepon, atau sekedar ber
-videocall ria bersama mereka. Sekarang ini sudah banyak sekali cara yang bisa kamu lakukan untuk melepas rindu dibantu keadaan yang maju, walaupun tak benar-benar bertemu, setidaknya bisa mengobati sedikit rindu.
3. Demi libur panjangmu, kamu rela berdesak-desakan bersama perantau lain di perjalanan untuk sekedar bertemu
Libur panjang adalah momen dimana kamu bisa mengunjungi kampung halaman, entah itu libur lebaran, natal. siapkan dirimu ya. karena bukan hanya kamu yang rindu pada kampung halaman, ratusan perantau lain juga merasakan hal yang sama. jadi selamat berdesak-desakan
4. Ketika akhirnya kamu sudah bertemu, mungkin ada sedikit perubahan pada orangtuamu. Sudah berapa lama waktu berlalu?
Lalu pada akhirnya kamu dapat bertemu dengan mereka, pelukan hangat menyambutmu saat pertama kali kamu menginjakan kakimu dirumah.
selamat datang nak
Tak terasa, bertahun-tahun sudah berlalu dan kamu baru sadar bahwa sudah banyak uban di rambut bapak dan ibu. Kulit mereka sudah mulai tak kencang, rambut yang memutih, serta genggaman tangan yang tak sekuat dulu. Sudah berapa lama waktu kamu lalui tanpa melihat mereka, sekarang kamu baru sadar, sementara kamu bekerja, bapak dan ibumu juga semakin menua.
5. Mana Pacarmu ?
Ini foto kami berdua, pak, bu.
Setelah sekian lama tak berjumpa, kamu terlihat semakin dewasa. lantas orangtuamu merasa bahwa kamu butuh sandaran untuk menggantikan posisi mereka yang terpaksa terhapus jarak.
6. Setiap usaha memang butuh Proses, tenang saja. Hasil tidak akan menghianati usaha, kok!
Sepahit apapun kenyataan yang kamu hadapi, itu adalah proses yang harus dihargai. walaupun gaji cuma cukup untuk hidup 30 hari, untuk saat ini kamu hanya dapat mencium tangan orangtuamu dan berkata
pak... bu... mohon bersabar dulu ya, ananda pasti sukses
Wahai anak rantau, jangan menyerah dulu. Teruskan perjuanganmu.